Kamis, 18 Oktober 2012

Sikap Kita Adalah Aset Terpenting


Kelemahan sikap menjadi kelemahan karakter 
Albert Einstein

Dear readers,
Sikap atau attitude Anda adalah kendaraan untuk mencapai potensi Anda sepenuhnya.
Robert Hall International, sebuah perusahaan konsultan di San Francisco, meminta para vice president dan direktur-direktur sumber daya manusia dari 100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan satu alasan utama mereka memecat seorang pekerja.
Jawabannya sangat menarik dan menggarisbawahi sikap dalam dunia bisnis:
  Tidak kompeten : 30%
  Ketidakmampuan bekerja sama dengan pekerja lain : 17%
  Ketidakjujuran atau berdusta : 12%
  Sikap negatif : 10%
  Kurang motivasi : 7%
  Kegagalan atau menolak mengikuti perintah : 7%
  Alasan lain-lain: 8%
Walaupun peringkat satu adalah kompetensi, tetapi alasan terbanyak adalah masalah sikap (tidak jujur, negatif, kurang motivasi, dll).
Selain itu, The Carnegie Institute menganalisis catatan 10.000 orang dan menyimpulkan bahwa 15% kesuksesan berkaitan dengan pelatihan teknis dan 85% selebihnya adalah masalah kepribadian dan sikap.
Sikap kita menentukan apa yang kita lihat dan bagaimana kita menangani perasaan kita.
Menurut John C. Maxwell, dua faktor ini sangat menentukan kesuksesan kita. Karena itu, pastikan sikap Anda menjadi aset terbesar Anda, bukan kewajiban terbesar Anda.
------Ads Plug----------------- 
Belajar Singkat. Belajar di AsianBrain
Fitur Lengkap. Pelajaran Menawan  :-)
www.AsianBrain.com - Please SHARE!

Selasa, 16 Oktober 2012

Bu Guru tau kamu bisa,,Bu guru yakin kamu bisa,, Km kan hebat ,, coca dech + ^_^

Salah satu buku yang memberi saya inspirasi bagaimana cara mengajar  dan mendidik anak . kisah non fiksi tapi Alhamdulillah bermanfaat sekali… :)


Guru-guru di sekolah , menganggap Totto-chan nakal . Padahal gadis cilik periang itu hanya memiliki keingin tahuan yang besar. Totto-chan pun dikeluarkan dan sekolah dengan alasan selalu membuat keributan di kelas . Seperti memanggil para pemusik jalanan yang langsung membuat para murid ribut , hingga masalah laci Totto-chan yang selalu dibuka tutup ratusan kali.

Mama Totto Chan tidak bisa berbuat apa-apa selain menyekolahkan anaknya ke sekolah lain tanpa memberitahu apa yang terjadi padanya . Mama pun mendaftarkan Totto-chan ke sekolah Tomoe Gakuen . Totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong seolah-olah ia sedang melakukan perjalanan.


Di sekolah Tomoe , para murid bebas memilih urutan pelajaran yang mereka sukai. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang menggambar dahulu, ada yang ingin belajar bahasa dahulu. Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri. Kepala sekolah juga menetapkan makan siang dengan membawa “sesuatu dari laut dan sesuatu dari gunung”. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa betah.

Hari demi hari dilewati Totto-chan dengan kegembiraan dan peristiwa yang tak terduga. Sampai-sampai ia dan juga anak lainnya tidak menyadari bahwa Perang Pasifik sudah pecah . Sampai kemudian , perang dan segala kengeriannya telah mulai terasa di kehidupan Totto – chan dan keluarganya . Setiap hari, para pria dan pemuda di sekitar tempat Totto-chan dikirim pergi untuk berperang.

Hingga beberapa hari kemudian , Sekolah Tomoe terbakar! Semuanya terjadi pada malam hari . Banyak bom yang dijatuhkan pesawat B29 menimpa gerbong-gerbong keias . Sekolah Tomoe sudah tak ada. Api berkobar menghancurkan semuanya . Totto-chan tak pernah tahu bagaimana perasaan kepala sekolah saat melihatnya , tapi yang ia tahu hatinya merasa sesak saat tahu keinginannya untuk menjadi guru di Tomoe teiah hancur.


Judul: Totto – chan ‘Gadis Cilik di Jendela’
Penerbit: Gramedia Pustaka
Pengarang: Tetsuko Kuroyanagi
Tahun Terbit: 2003
Halaman: 272

Bagus deh novelnya karena novel itu kisah nyata dari Tetsuko Kuroyanagi. Ada beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari novel tersebut:
  1. Setiap anak itu unik, antara anak yang satu dengan anak yang lain mempunyai bakat, kemampuan serta daya tangkap yang berbeda. Alangkah bijaksananya jika para pendidik dan para orang tua bisa memahami karakter masing-masing anak. (Tapi sulit juga ya bagi para guru, dalam satu kelas harus mengajar 30 – 40 siswa dengan materi yang sudah ditarget, akhirnya dipukul rata deh kemampuannya)
  2. Jangan men-CAP anak yang “aktif” dengan cap “BANDEL”, “NAKAL” dan kata-kata lain yang menjatuhkan karena anak akan mengingat terus cap tersebut dan lama kelamaan bisa tertanam dalam diri mereka sehingga mereka sulit untuk berubah menjadi lebih baik. Selain itu, kata-kata bisa menjadi do’a, kalau kita ngatain anak kita “nakal” maka jangan kaget ketika suatu saat ia benar-benar nakal. Maka gantilah cap-cap jelek itu dengan kata-kata yang baik dan mengandung motivasi seperti “Adek anak baik kan?”, “Mas anak rajin kan?”, “Kakak pasti bisa! Kakak kan pinter…”
  3. Menciptakan zona nyaman dalam belajar. Anak akan merasa nyaman ketika orang-orang di sekelilingnya menyayangi dan memperhatikan mereka. Cara penyampaian mengajar pun mempengaruhi kenyamanan anak dalam belajar. Anak akan takut ketika gurunya mengajar dengan wajah “angker” tanpa senyum, galak dan memarahi anak ketika ditanya tidak bisa atau memarahi anak yang bertanya karena tidak paham-paham. Kalau seperti itu materi pelajaran tidak bisa terserap dengan baik. Gimana mau terserap kalau tiap pelajaran deg-deg an ketakutan terus. (pengalaman pribadi saat masih kecil :p, pengalaman adek-adek les juga ding kalau mereka curhat tentang gurunya)
  4. Usahakan jangan terlalu memaksakan kehendak pada anak saat mendampingi mereka belajar. Pemaksaan yang berlebihan membuat anak cepat bosan, jengkel dan “trauma” untuk belajar. Ikuti saja apa kemauan mereka tetapi tetap dalam batas-batas yang wajar,contohnya: si A ingin belajar matematika dulu, si B ingin didikte IPA, si C mau membaca sambil tiduran di lantai, si D minta dibuatin soal di bukunya, si E maunya mainan aja. Si A, B, C, D oke tidak masalah tapi kalau si E ini harus diberi pengertian supaya mau belajar.
Saya sudah coba aplikasikan dan hasilnya…Alhamdulillah.. senang rasanya melihat mereka belajar dengan riang :) dan tanpa tekanan yang membebadi mereka malah sangat mungkin hal tersebut memacu mereka untuk belajar. Hehehehe ... so beautiful so good ^_^


Edisi Kedua sudah ada lho ..
Judul: Totto – chan ‘& Children’
Penerbit: Gramedia Pustaka
Pengarang: Tetsuko Kuroyanagi
Harga : Rp 50.000,00