Minggu, 29 September 2013

SEJARAH BUDAYA BUDHA "CANDI MENDUT" MAGELANG JAWA TENGAH

Sabtu, 28 September 2013

Acara pendaftaran CPNS yang berbuah agak pahit "ditolak gara-gara akreditasi program studi tidak memenuhi syarat", sudahlah ! (kata hati) tetap husnudzan pada skenario Alloh SWT. InsyaAlloh masih ada peluang di tempat lain atau di waktu lain... Dalam perjalanan pulang, terpikirkan untuk mampir ke suatu tempat yang tidak direncanakan sebelumnya, Masih di Wilayah Magelang yaitu Candi Mendut warisan kebudayaan Budha. (Terobati juga kekecewaan dengan panorama bangunan kuno dan kekhasan alamnya). MasyaAlloh.. =)

Berikut sedikit dokumentasi yang bisa diabadikan saat itu, dari sektor Candi Mendhut, reruntuhan batuan sampai Vihara bekas gereja Katholik yang berada tepat bersebelahan dengan Candi. (maaf pengabadian gambar hanya menggunakan kamera mobile dengan kapasitas 1,3 MP hehehehe.. yg penting dpt taste nyaaa..Alhamdulillah) =)


Pendidikan dan Masyarakat

Berikut file PPT mata kuliah Pendidikan Kebudayaan Daerah pada pertemuan ketiga mengenai hubungan yang koheren antara Kebudayaan dan Masyarakat. Anda dapat mendownload di sini

sebagai panduan perkuliahan PKD Progdi PGSD FKIP UMS semester VII bisa mendownload silabusnya DISINI

Catatan Pagi itu, Bernama "Perempuan"



1
Pagi itu aku membuka catatan harian yang samak kulitnya telah usang. Aku mulai mengeja-membacanya dengan lirih.

“Dalam keremangan, aku selalu memikirkan tentang apa yang terlintas dan melintasi pikiranku. Aku selalu bingung dan dirundung oleh kesunyian, yang nampaknya telah menempel-menyatu bersama tubuh diriku ini. Aku membuka jendela di kamar. Jendela, yang satu-satunya menghubungkan antara ruang privatku dengan alam. Kebun di belakang rumah. Dedaunan yang tersenggol oleh hembusan angin mulai bergemerisik. Bunyi yang timbul dan mengisi kesunyianku, kesepianku.”

Kamis, 26 September 2013

Meningkatkan Semangat Mewarnai Gambar dengan Lomba (PraSekolah)

 Meningkatkan Semangat Mewarnai Gambar melalui Lomba

Dengan mewarnai gambar, anak menjadi lebih kreatif mengembangkan imajinasinya. Mereka dapat memilih warna apa saja yang mereka sukai. Mereka dengan percaya diri menentukan warna yang sesuai dengan gambar yang ada di hadapannya. Akan tetapi tidak semua anak suka mewarnai.

Mereka suka merasa bosan, lelah, bahkan mengantuk saat mewarnai. Apalagi bila mereka tidak menyukai gambar tersebut. Dari pada menyelesaikan gambarnya, mereka cenderung lebih suka memerhatikan teman-teman di sebelahnya. Mengomentari warna yang digunakan teman, bahkan ada yang mengganggu.

Oleh karena itu untuk meningkatkan minat mewarnai pada anak maka diadakan perlombaan mewarnai gambar. Tujuannya, agar anak lebih termotivasi untuk menyelesaikan gambarnya sebaik mungkin. Apabila dilombakan berarti akan ada pemenang dan mendapatkan hadiah. Anak usia dini sangat menyukai hadiah. Dengan demikian mereka akan lebih bersemangat lagi, karena mereka ingin menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah.

Pertama-tama guru memotivasi anak agar lebih semangat dalam mewarnai. Jika fokus terhadap gambar yang akan diwarnai tersebut maka bisa menghasilkan gambar yang bagus. Kemudian guru mengajarkan cara mewarnai yang baik dan benar. Selain itu, anak-anak juga sering dilatih mewarnai berbagai macam gambar, sehingga mereka lebih terbiasa lagi mewarnai. 

Desain Kegiatan:

Lokasi/alamat pelaksanaan praktik yang baik
:

Tingkat pendidikan
:
Pra Sekolah
Lingkup pendidikan
:
Se-Kecamatan
Masalah/Latar belakang – Mengapa praktik yang baik ini dianggap penting? Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa?
:
1.      Anak-anak suka malas-malasan saat mewarnai.
2.      Anak cenderung sulit untuk fokus terhadap gambar yang ada di depannya.
3.       Anak lebih suka mengomentari gambar teman di sebelahnya
Tujuan praktik yang baik
:
  1. Agar anak menjadi lebih bersemangat dalam mewarnai gambar.
  2. Agar anak menjadi lebih fokus dalam mewarnai gambarnya.
  3. Agar anak tidak lagi mengomentari gambar teman-temannya.
Penjelasan: strategi, proses/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan
:
  1. Memotivasi anak agar lebih bersemangat dalam mewarnai gambarnya.
  2. Menjelaskan kepada anak untuk tetap fokus mewarnai agar mendapatkan hasil gambar yang bagus.
  3. Mengajarkan teknik mewarnai yang baik.
  4. Memberikan latihan mewarnai gambar.
Hasil, dampak atau perubahan dari praktik yang baik
:
Anak menjadi lebih bersemangat mewarnai karena mereka melihat banyak teman-teman baru, yang akan menjadi saingan mereka. 
Informasi pelaku dan/kontributor – nama dan alamat
:




 

Pendidikan sebagai Transformasi Budaya

Baiklah, untuk mengawali pembahasan materi Pendidikan Kebudayaan Daerah pertama saya akan mencoba membahas mengenai konsep pendidikan sebagai transformasi budaya. Sumber data primer yang saya pakai adalah buku pendidikan multikultural (Choirul Mahfud; 2011)

Menurut Kuntowijoyo (2006)"Pendidikan dan kebudayaan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Pendidikan adalah salah satu wujud dari kebudayaan sedangkan budaya adalah suatu sistem yang koherensi". Saya bisa mengatakan bahwa pendidikan adalah unsur dari budaya yang dapat sinergis memperkuat, memajukan dan mengemas kebudayaan agar selalu dapat menjadi cipta, rasa dan karsa yang memenuhi segala kebutuhan manusia.

Ki Hajar Dewantara "Pendidikan adalah upaya sadar manusia untuk mengembangkan kehidupan masyarakat, sedangkan budaya adalah hasil akal budi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari".

HAR Tilaar (2002) " Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional dan kebudayaan nasional berakar pada kebudayaan daerah" sehingga disini ada dua mind set besar yakni: (1) mengenalkan unsur budaya nasional sebagai usaha mengambangkan identitas bangsa Indonesia, (2) memberi wahana komunikasi serta penguatan solidaritas nasional.

Melville J. Herskovits & Branislaw Malinowski, "Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan dalam masyarakat itu sendiri. Hal ini mencerminkan bahwa kebudayaan sangat erat dengan masyarakat. 

Edward Burnett Tylor, " Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dll."

Kesimpulannya pendidikan disini mempunyai tempat yang strategis sebagai media dalam masyarakat untuk proses sosialisasi beberapa nilai, pengetahuan, sikap dan keterampilan dimana budaya terintegrasi ke dalam setiap unsur tersebut. Kalau pendidikannya berjalan dengan optimal maka akan menghasilkan masyarakat madani yang beradab begitu pula sebaliknya.


Semoga Bermanfaat.
Alhamdulillah. 



Jumat, 13 September 2013

Silabus PKD PGSD FKIP UMS 2013




Nama Mata Kuliah            :  Pendidikan Kebudayaan Daerah
Kode Mata Kuliah               :  
SKS                                   :  2
Dosen                                :  Ervina Wahyuningsih
Program Studi                   :  Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Prasyarat                          :  -
Waktu Perkuliahan           :  16 pertemuan (2 Test Normatif)

Standar Kompetensi         :   Dengan mengikuti mata kuliah Pendidikan Kebudayaan Daerah, mahasiswa diharapkan menguasai fakta, konsep, prinsip, dan skill pendidikan kebudayaan daerah khususnya di Negara Indonesia yang multicultural yang mencakup hakikat dari kebudayaan daerah-nasional, wawasan Indonesia, warisan budaya daerah yang dikembangkan, nilai-nilai budaya daerah yang dilestarikan, implementasi nilai budaya daerah di lingkungan pendidikan dan pemecahan masalah sebagai bekal untuk pengembangan diri/karier sebagai guru yang profesional.


Deskripsi Mata Kuliah      : Mata kuliah ini berisi: fakta, konsep, prinsip, dan skill pendidikan kebudayaan daerah khususnya di Negara Indonesia yang multicultural yang mencakup hakikat dari kebudayaan daerah-nasional, wawasan Indonesia, warisan budaya daerah yang dikembangkan, nilai-nilai budaya daerah yang dilestarikan, implementasi nilai budaya daerah di lingkungan pendidikan dan pemecahan masalah

Mata kuliah ini memberikan bekal mahasiswa pengetahuan, keterampilan mengimplementasikan nilai kebudayaan daerah di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi guru yang profesional. Untuk mencapai tujuan tersebut selain melalui ekspositori dan diskusi, mahasiswa diberikan tugas secara kelompok dan tugas individu/mandiri.
.

Uraian Materi PokokTiap Pertemuan

Minggu, 08 September 2013

Panduan Implementasi Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter
Terintegrasi dalam Pembelajaran dan Pengembangan Kultur Sekolah

Proses pendidikan di sekolah diwarnai oleh penggunaan kurikulum sarat beban yang dapat memberatkan subjek didik, tapi kurang memberikan efek nyata dalam fasilitasi pengembangan potensi subjek didik. Di pihak guru, kurikulum semacam ini ditambah tugas-tugas administratif yang menyertainya  telah menyita banyak waktu sehingga penyiapan diri secara akademik kurang memperoleh perhatian. Hal ini berdampak pada sukarnya lembaga pendidikan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berkarakter mulia.




Untuk itu diperlukan strategi khusus untuk mengatasi salah satu persoalan dunia pendidikan melalui desain pembelajaran dalam bentuk strategi yang tepat dan iklim pembelajaran yang kondusif.

bersambung ...