Penyakit-Penyakit Lisan
Ustadz
Abdul Hakim
Dasar Surah:
1.
QS Al-Israa` (17:53)
“dan
katakanlah kepada hamba-hamba-Ku,”hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di
antara mereka . sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
2.
QS An-Nahl (16:125)
“serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah [perkataan yang tegas dan benar
yang dapat membedakan antara yang haq dan yang batil] dan pengajaran yang baik
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan dialah yang
lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Yang
mengantarkan seorang hamba kepada neraka itu ada dua lubang yaitu : mulut dan
kehormatan.
Sahabat Abu
Darda` berkata “perlakukanlah dengan adil dua telinga dan satu mulutmu”. (Abu
Darda` merupakan sahabat Rasul yang mempunyai sifat Zuhud)
Imam Syafi`i
mengatakan “ Jika pendapat orang lain lebih benar, aku pun akan mengikutinya” --> dia tidak memandang orang dari
jabatan dan kedudukan, dan tetap mendengarkan pendapat orang lain yang lebih
rendah dalam jabatan dan kedudukan.
Karakter Lisan :
1.
Murni membahayakan --> harus ditinggalkan
2.
Agak bahaya --> ex: bicara
sia-sia dan tidak manfaat
3.
Ada manfaat
4.
Pasti ada manfaat
Berbagai Bahaya Lisan :
1.
Berbicara sesuatu yang tidak perlu --> manusia harus mengingat dan
sadar bahwa waktu adalah barang berharga.
2.
Fudhulul kalam (berlebih-lebihan dalam berbicara) adalah
perbuatan tercela . Nasehat ustadz Hasan Al-Banna “Berbicaralah sesuai
kebutuhan, kalu melebihi menunjukkan kebodohan seseorang”.
QS
Al-Imraan ayat 114 “Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh
(berbuat) yang ma`ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera
(mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang yang sholeh”.
3.
Al-Faudhu fil
batil (melibatkan diri dalam pembicaraan yang batil). Contohnya :
menceritakan orang lain yang bukan haknya.
4.
Jidal (berbantah-bantahan)
5.
Al Husumah (pertengkaran)
6. Taqa`ul fil kalam (menekan ucapan)yaitu memfasih-fasihkan
ucapan/ bicara yang dibuat-buat. Diperbolehkan memperbaiki susunan kata akan
tetapi tidak secara berlebih-lebihan.
7.
Berkata yang keji / fulgar. “Surga diharamkan bagi orang
yang berkata keji”.
8.
Melaknat, mengkutuk.
9.
Senda gurau yang berlebih-lebihan.
10.
Mengolok-olok / mengejek. QS Al Hujurat ayat 11”Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan)lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (memperolok-olok) perempuan lain,
(karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain,
dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang
siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zolim. Dosa ghibah lebih
besar daripada berbuat zina.
1**Menyebarkan rahasia. Ibnu Qayyim Al Jauziah mengatakan “
menjaga amniah (rahasia) termasuk jihad fisabilillah” --> kalau tidak amniah dapat
membahayakan dan menghancurkan kelompoknya/ bahkan harga diri .seseorang yang
membocorkan rahasia akan mendapatkan tempat terburuk di akherat.
Sebab orang
berbuat ghibah :
1. Kesal
2. Untuk
menyenangkan teman
3. Merasa
dikritik
4. Untuk
membersihkan dirinya
5. Iri hati /
dengki
6. Ingin
berbangga
Obat ghibah :
1. Ilmu
2. Amal
Yang
diperbolehkan (menceritakan orang lain) “dalam kondisi tertentu, yaitu:
1. Mengadukan
kedholiman orang lain kepada hakim
2. Meminta
bantuan untuk mencegah kemungkaran
3. Minta
nasehat / fatwa, asalkan bisa memegang rahasia
4. Memperingatkan
untuk mencegah kejahatan seseorang
5. Menghindarkan
keburukan kepada orang lain.
Yang
dilakukan ketika ghibah :
1. Menyesal
2. Taubat
3. Meminta maaf
kepada orang yang dighibahi
Hendaklah
kalian menjaga diri dengan menjaga rahasia, hal ini adalah untuk menghindarkan
iri hati.
A
Semua kebenaran itu milik Allah.
******
Alhamdulillah , Semoga bermanfaat******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar