Outing Class ke Museum Keraton
Surakarta
Pendidikan Kebudayaan Daerah oleh
Mahasiswa PGSD FKIP UMS
Kegiatan Outing class
yang sudah direncanakan awal semester gasal lalu, terealisasi juga pada hari
Minggu tanggal 5 Januari 2013. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian
pembelajaran pada perkuliahan Pendidikan Kebudayaan Daerah (PKD) mahasiswa S1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UMS. Setelah pembelajaran teori
selesai maka yang dibutuhkan adalah pembelajaran realistik, menghadapi objek
kebudayaan secara langsung. Para mahasiswa dan dosen pengampu pada saat itu
bersepakat untuk mempelajari budaya daerah sekitar Surakarta terlebih dahulu
dan nemutuskan Museum Kraton Suaka Budaya Surakarta menjadi objek
belajarnya.
Sebelum acara inti ada
pembukaan secara simbolik oleh GPH Puger, BA atau biasa dipanggil Gusti Puger
oleh para abdi dalem, berupa penyerahan samir (selendang yang dipakai di leher
berwarna kuning dan merah) sebagai tanda bahwa tamu sudah diijinkan untuk
berkunjung ke dalam wilayah museum kraton Surakarta serta untuk menjaga hati
dan dipercayai sebagai penolak bala. Kegiatan inti yang dilakukan mahasiswa
pada saat outing class ada dua. Pertama, beruntung sekali rombongan mendapat
kesempatan kuliah umum bersama Gusti Puger. Beliau merupakan pemimpin
pariwisata Kraton Surakarta dan merupakan anak ke enam dari PB XII. Dalam
perkuliahannya beliau memberikan banyak ilmu dan wejangan baik berkenaan dengan
latar belakang kekuasaan di kraton Solo yang merupakan kelanjutan dari keraton
Kartasura oleh perintah PB II dan berdirinya Museum Suaka Budaya
Surakarta sejak tahun 1963 karena adanya konferensi Pariwisata pertama di
Indonesia oleh bu Hartini, istri presiden Soeharto. Keberadaan museum Surakarta
pada saat itu dapat dijadikan tontonan peserta konferensi, pelestarian budaya
keraton Surakarta serta sebagai ladang penghidupan bagi masyarakat di
sekitarnya wilayah Keraton.
Kegiatan kedua yaitu observasi
isi dalam museum keraton. Kita dapat melihat beragam peninggalan sejarah
keraton di sekeliling museum. Bila ingin mengunjungi museum keraton ini,
pengunjung harus mematuhi berbagai peraturan seperti tidak memakai sandal,
topi, kacamata hitam, celana pendek, serta jaket. Bila sudah terlanjur
bercelana pendek dapat meminjam kain bawahan untuk digunakan selama
mengelilingi kawasan museum keraton. Dalam museum pengunjung dapat menyaksikan
benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi
yang ditemukan di Jawa Tengah. Koleksinya antara lain alat masak abdi dalem,
senjata-senjata kuno yang digunakan keluarga kerajaan, juga peralatan kesenian.
Koleksi menarik lain adalah kereta kencana, topi kebesaran Paku Buwana VI, Paku
Buwana VII, Paku Buwana X, serta relief tradisi kehidupan dalam kraton
Surakarta.
Kegiatan penutup yaitu
pembuatan laporan outing class dan artikel terkait. Dengan adanya kegiatan
seperti ini diharap mampu membuka hati dan pikiran para mahasiswa sebagai
generasi penerus kebudayaan yang mempunyai nilai luhur dan merupakan cirikhas
masyarakat Indonesia. Pesan dari Gusti Puger bahwa kebudayaan dan nilai-nilai
agama itu harus selalu beriringan sehingga kehidupan yang tenteram baik dalam
maupun luar keraton dapat terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar