- Belajar dari buku Lagu Rakyat
Sekolah Dasar saat ini, banyak materi yang serat akan pengenalan keragaman budaya dari berbagai suku bangsa, dari Sabang sampai Marauke. Misalnya tentang lagu-lagu rakyat. Ada dua buku : jilid II (tanpa judul, 1985) karangan Muchlis dan Azmy judulnya "dari Sabang sampai Marauke. Buku kedua disusun oleh DS.Soewito M. judulnya "Cintaku Negeriku".
Dari buku pertama itulah bisa mendengungkan lagu-lagu seperti Bungong Jeumpa dari Aceh, Yamu Ame Tonge dari Dayak Kayan, Piso Surit dan Erkata Bedil dari Batak-Karo, Nani Wartabone dan Bindhe Biluhuta dari Sulawesi Utara, Saule dan Ayo Mama dari Maluku, Bo Lele Bo dari NTT, Ayam den Lape dari Sumatra Barat, Ole Ole Bandung dan Manuk Dadali dari Tatar Sunda, hingga ke Yamko Rambe Yamki dan Apuse dari Papua.Sementara itu, dari buku kedua kita dapat mendengungkan sebagian besar lagu, karena lagu itu merupakan lagu wajib yang telah diajarkan sejak kita duduk di bangku sekolah dasar. dari buku ini kita bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, Indonesia Tetap Merdeka, Indonesia Tumpah Darahku, Satu Nusa Satu Bangsa, Merdeka, Garuda Pancasila, dan lain-lain.
Dua buku itu, secara tidak sengaja, menggambarkan dan sekaligus mengajarkan betapa keberagaman etnik dari suatu bangsa besar seperti Indonesia. Dari buku pertama kita dapat mengetahui bahwa di Indonesia ini ada orang Aceh, Melayu, Dayak, Manado, Sunda, Maluku dan orang Papua, dll. Sebaliknya dari buku kedua kita dapat mengetahui bahwa "orang-orang" itulah tang pada tahun 1908 mengangkat sumpah pemuda yang bakal melahirkan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa yang kita sebut Indonesia.
Gambaran ini sekaligus menjelaskan dua dikotomi konsep, yakni antara etnik dengan bangsa, antara sebuah kelompok etnik dengan sebuah kelompok bangsa-nasional. Dengan kata lain, kalau kita mau mengenal Indonesia, kita harus pula mengetahui keragaman etnik dari bangsa ini. Kita tak bisa bicara Indonesia tanpa Aceh dan Sunda; Kita tak boleh Omong Indonesia tanpa Papua dan NTT; kita tak boleh juga melupakan Jawa dan Sulawesi Utara ketika kita bicara tentang Indonesia. Itulah gambaran tentang keberagaman suku bangsa di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar