Selasa, 06 Maret 2012

Penyakit-Penyakit Lisan


Penyakit-Penyakit Lisan
Ustadz Abdul Hakim
Dasar Surah:
1.   QS Al-Israa` (17:53)
dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku,”hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka . sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
2.   QS An-Nahl (16:125)
serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah [perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang haq dan yang batil] dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
*   Yang mengantarkan seorang hamba kepada neraka itu ada dua lubang yaitu : mulut dan kehormatan.
*   Sahabat Abu Darda` berkata “perlakukanlah dengan adil dua telinga dan satu mulutmu”. (Abu Darda` merupakan sahabat Rasul yang mempunyai sifat Zuhud)
*   Imam Syafi`i mengatakan “ Jika pendapat orang lain lebih benar, aku pun akan mengikutinya” --> dia tidak memandang orang dari jabatan dan kedudukan, dan tetap mendengarkan pendapat orang lain yang lebih rendah dalam jabatan dan kedudukan.
Karakter Lisan :
1.   Murni membahayakan --> harus ditinggalkan
2.   Agak bahaya --> ex: bicara sia-sia dan tidak manfaat
3.   Ada manfaat
4.   Pasti ada manfaat

Berbagai Bahaya Lisan :
1.   Berbicara sesuatu yang tidak perlu --> manusia harus mengingat dan sadar bahwa waktu adalah barang berharga.
2.   Fudhulul kalam (berlebih-lebihan dalam berbicara) adalah perbuatan tercela . Nasehat ustadz Hasan Al-Banna “Berbicaralah sesuai kebutuhan, kalu melebihi menunjukkan kebodohan seseorang”.
QS Al-Imraan ayat 114 “Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang ma`ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang yang sholeh”.
3.    Al-Faudhu fil batil (melibatkan diri dalam pembicaraan yang batil). Contohnya : menceritakan orang lain yang bukan haknya.
4.         Jidal (berbantah-bantahan)
5.         Al Husumah (pertengkaran)
6.     Taqa`ul fil kalam (menekan ucapan)yaitu memfasih-fasihkan ucapan/ bicara yang dibuat-buat. Diperbolehkan memperbaiki susunan kata akan tetapi tidak secara berlebih-lebihan.
7.        Berkata yang keji / fulgar. “Surga diharamkan bagi orang yang berkata keji”.
8.       Melaknat, mengkutuk.
9.       Senda gurau yang berlebih-lebihan.

10. Mengolok-olok / mengejek. QS Al Hujurat ayat 11”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan)lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (memperolok-olok) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zolim. Dosa ghibah lebih besar daripada berbuat zina. 

1**Menyebarkan rahasia. Ibnu Qayyim Al Jauziah mengatakan “ menjaga amniah (rahasia) termasuk jihad fisabilillah” --> kalau tidak amniah dapat membahayakan dan menghancurkan kelompoknya/ bahkan harga diri .seseorang yang membocorkan rahasia akan mendapatkan tempat terburuk di akherat.

*    Sebab orang berbuat ghibah :
1.  Kesal
2.  Untuk menyenangkan teman
3.  Merasa dikritik
4.  Untuk membersihkan dirinya
5.  Iri hati / dengki
6.  Ingin berbangga

*     Obat ghibah :
1.  Ilmu
2.  Amal

*   Yang diperbolehkan (menceritakan orang lain) “dalam kondisi tertentu, yaitu:
1.  Mengadukan kedholiman orang lain kepada hakim
2.  Meminta bantuan untuk mencegah kemungkaran
3.  Minta nasehat / fatwa, asalkan bisa memegang rahasia
4.  Memperingatkan untuk mencegah kejahatan seseorang
5.  Menghindarkan keburukan kepada orang lain.

*   Yang dilakukan ketika ghibah :
1.  Menyesal
2.  Taubat
3.  Meminta maaf kepada orang yang dighibahi

*   Hendaklah kalian menjaga diri dengan menjaga rahasia, hal ini adalah untuk menghindarkan iri hati. 
A 
Semua kebenaran itu milik Allah.

****** Alhamdulillah , Semoga bermanfaat******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar