Sabtu, 04 Januari 2014

Outing Class Pendidikan Kebudayaan Daerah oleh Mahasiswa PGSD FKIP UMS


Outing Class ke Museum Keraton Surakarta
Pendidikan Kebudayaan Daerah oleh Mahasiswa PGSD FKIP UMS

 Kegiatan Outing class yang sudah direncanakan awal semester gasal lalu, terealisasi juga pada hari Minggu tanggal 5 Januari 2013. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian pembelajaran pada perkuliahan Pendidikan Kebudayaan Daerah (PKD) mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UMS. Setelah pembelajaran teori selesai maka yang dibutuhkan adalah pembelajaran realistik, menghadapi objek kebudayaan secara langsung. Para mahasiswa dan dosen pengampu pada saat itu bersepakat untuk mempelajari budaya daerah sekitar Surakarta terlebih dahulu dan nemutuskan Museum Kraton Suaka Budaya Surakarta menjadi objek belajarnya.   
Sebelum acara inti ada pembukaan secara simbolik oleh GPH Puger, BA atau biasa dipanggil Gusti Puger oleh para abdi dalem, berupa penyerahan samir (selendang yang dipakai di leher berwarna kuning dan merah) sebagai tanda bahwa tamu sudah diijinkan untuk berkunjung ke dalam wilayah museum kraton Surakarta serta untuk menjaga hati dan dipercayai sebagai penolak bala. Kegiatan inti yang dilakukan mahasiswa pada saat outing class ada dua. Pertama, beruntung sekali rombongan mendapat kesempatan kuliah umum bersama Gusti Puger. Beliau merupakan pemimpin pariwisata Kraton Surakarta dan merupakan anak ke enam dari PB XII. Dalam perkuliahannya beliau memberikan banyak ilmu dan wejangan baik berkenaan dengan latar belakang kekuasaan di kraton Solo yang merupakan kelanjutan dari keraton Kartasura oleh perintah PB II  dan berdirinya Museum Suaka Budaya Surakarta sejak tahun 1963 karena adanya konferensi Pariwisata pertama di Indonesia oleh bu Hartini, istri presiden Soeharto. Keberadaan museum Surakarta pada saat itu dapat dijadikan tontonan peserta konferensi, pelestarian budaya keraton Surakarta serta sebagai ladang penghidupan bagi masyarakat di sekitarnya wilayah Keraton.
Kegiatan kedua yaitu observasi isi dalam museum keraton. Kita dapat melihat beragam peninggalan  sejarah keraton di sekeliling museum. Bila ingin mengunjungi museum keraton ini, pengunjung harus mematuhi berbagai peraturan seperti tidak memakai sandal, topi, kacamata hitam, celana pendek, serta jaket. Bila sudah terlanjur bercelana pendek dapat meminjam kain bawahan untuk digunakan selama mengelilingi kawasan museum keraton. Dalam museum pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa Tengah. Koleksinya antara lain alat masak abdi dalem, senjata-senjata kuno yang digunakan keluarga kerajaan, juga peralatan kesenian. Koleksi menarik lain adalah kereta kencana, topi kebesaran Paku Buwana VI, Paku Buwana VII, Paku Buwana X, serta relief tradisi kehidupan dalam kraton Surakarta.
Kegiatan penutup yaitu pembuatan laporan outing class dan artikel terkait. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharap mampu membuka hati dan pikiran para mahasiswa sebagai generasi penerus kebudayaan yang mempunyai nilai luhur dan merupakan cirikhas masyarakat Indonesia. Pesan dari Gusti Puger bahwa kebudayaan dan nilai-nilai agama itu harus selalu beriringan sehingga kehidupan yang tenteram baik dalam maupun luar keraton dapat terwujud.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar