Selasa, 18 Desember 2012

Proses Pematangan Kurikulum 2013


Kalimantan Selatan Beri Masukan Pengembangan Kurikulum 2013

12/14/2012 (All day)

Unit/perangkat yang perlu diperjelas: 
(1) Diversifikasi Kurikulum
(2) Perangkat pendukung kurikulum
(3) Operasionalisasi metode tematik-integratif
(4) Landasan Sosial-budaya dan bukan hanya teori saja
Banjarmasin --- Selain menggunakan media online, uji publik kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga dilakukan secara tatap muka. Di Kalimantan Selatan, uji publik dilakukan kepada sedikitnya 200 orang pemangku kepentingan pendidikan pada Kamis (13/12).
Uji publik yang berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan ini, menghadirkan nara sumber Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Kemdikbud Bambang Indriyanto dan anggota tim inti perubahan kurikulum Said Hamid Hasan.
Dalam kesempatan tersebut Bambang Indriyanto memaparkan berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum 2013. Seperti, mengapa kurikulum perlu dikembangkan dan seperti apa struktur kurikulum yang sedang dirancang saat ini. "Kita membutuhkan masukan dari masyarakat Kalsel dalam menyempurnakan rancangan pengembangan kurikulum ini," kata Bambang di hadapan peserta uji publik Kalimantan Selatan, Kamis (13/12).
Peserta uji publik diberi kesempatan untuk memberi masukan di akhir paparan yang disampaikan oleh nara sumber, baik secara langsung maupun melalui kuisioner yang diisi setiap peserta. Peserta yang memberikan tanggapan langsung dalam forum tersebut menyampaikan beberapa hal. Diantaranya adalah tentang pentingnya diversifikasi kurikulum. Karena dengan metode tersebut memberikan fleksibilitas bagi diversifikasi kurikulum daerah.
Masukan lainnya adalah tentang persiapan pendukung kurikulum. Seperti kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Harus ada mekanisme untuk mengukur dan mengawasi kinerja mereka. Begitu pula untuk perekrutan komponen tersebut.
Untuk konsep pembelajaran yang menggunakan metode tematik-integratif, diusulkan untuk diperjelas. Misalnya pada jenjang SMK, yang menjadi ciri SMK adalah keunggulan produk yang dihasilkan. Untuk itu perlu ada standar produktivitas bagi siswa dan gurunya.
Masukan lainnya adalah dalam rancangan pengembangan kurikulum 2013 landasannya hanya berdasar teori dan konseptual. Belum ada landasan sosial budaya. “Jangan sampai anak seolah menjadi bahan percobaan pengembangan,” kata Surya, salah satu peserta dari Universitas Lambung Mangkurat.
Masukan-masukan dari uji publik ini akan menjadi pertimbangan dalam penyempurnaan kurikulum 2013. Bahkan setiap masukan yang ditulis dalam kuisioner yang dibagikan kepada para peserta harus diisi dengan identitas yang jelas.
Uji publik berlangsung sejak pukul 09.00 hingga pukul 14.30 WITA dengan mengumpulkan peserta dari LPMP, kepala sekolah, guru, pengawas, wartawan, dinas pendidikan kabupaten / kota, anggota legislatif, universitas dan dari unsur instansi terkait lainnya.   (AR)
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/934

Tidak ada komentar:

Posting Komentar